Jejak keteladanan Soekarno : "Soekarno memang bukan seorang manusia super, Ia tetaplah seorang anak manusia biasa, yang tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan"
Collection Location | perpustakaan akmil |
Edition | |
Call Number | 923.1 SAP j |
ISBN/ISSN | 978-602-50462-5-4 |
Author(s) | Sapto M Wardoyo |
Subject(s) | Soekarno |
Classification | 923.1 |
Series Title | GMD | BUKU |
Language | Indonesia |
Publisher | Brilliant Books |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Yogyakarta |
Collation | 20cm;vii;232hal |
Abstract/Notes | Hidup Soekarno tidak hanya diisi dengan gelora api belaka. Siapa sangka, tatkala dirinya tengah menjalani masa pembuangan di Ende (Flores), yang jauh dari peradaban kota dan pusat pemerintahan, Soekarno malah berhasil menemukan ketenangan yang mungkin sudah sulit ia dapatkan. Dan benar saja, renungan-renungan Soekarno di Ende inilah yang konon lantas mengilhaminya untuk dapat merumuskan beberapa poin yang dikemudian hari menjadi dasar negara ini, yaitu Pancasila. Ketika tiba masa pendudukan militer Jepang di Indonesia, Soekarno bersama Hatta dan Sjahrir, menerapkan beberapa strategi yang berbeda, namun dengan satu tujuan menyelamatkan usaha pergerakan nasional demi Indonesia yang merdeka. Meskipun mengalami ganjalan di sana sini, pada akhirnya tercapailah salah satu cita-cita Soekarno, yakni Indonesia yang merdeka. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |