Infanteri; The Backbone of the Army
Collection Location | perpustakaan akmil |
Edition | |
Call Number | 356.598 PRI i |
ISBN/ISSN | 97860219210807 |
Author(s) | Priyono |
Subject(s) | Infanteri |
Classification | 356.598 |
Series Title | GMD | BUKU |
Language | |
Publisher | Mata Padi Presindo |
Publishing Year | 2012 |
Publishing Place | Proyek pusat publikasi pemerin |
Collation | 23cm ; x ; 141 hal |
Abstract/Notes | Ketika dilaksanakannya kebijakan RE-RA, banyak pihak yang mengkhawatirkan kekuatan militer Indonesia akan melemah, termasuk dari pihak tentara sendiri, maka hal ini terbantahkan ketika Belanda resmi mengumumkan Agresi Militer II pada 19 Desember 1948. Kekuatan TNI yang sebenarnya tampak dalam rangkaian aksi penyerbuan ke posisi-posisi Belanda. Mereka melakukannya dengan strategi pertempuran gerilya. Saat penggelaran pasukan di medan peperangan, pasukan infanteri ini bisa dibilang cukup efektif. Pukulan pasukan Belanda sering dimentahkan dengan gaya bertempur TNI yang mampu menyebar menghindari serangan dan kemudian melakukan regrouping dalam bentu kantong-kantong perlawanan. Ketika tentara Belanda lengah, pasukan TNI muncul dengan serangan mematikan lalu dengan cepat menghilang. Inilah yang menjadi salah satu kelebihan pasukan infanteri Republik Indonesia ketika itu. Mereka mampu bertempur secara gerilya dalam melawan Belanda. Terlebih pasukan ini baru saja dilahirkan dalam dunia militer Indonesia. Peran mereka dalam setiap pertempuran bisa dikatakan sangat signifikan. Bahkan hingga sekarang. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |