Teknologi Maritim dan Teknologi Pertahanan Indonesia

Collection Location perpustakaan akmil
Edition Edisi Ke-4
Call Number 623.64 IND t
ISBN/ISSN 978-623-94306-1-0
Author(s)
Subject(s) Teknologi - Pertahanan
Classification 623.64
Series Title
GMD BUKU
Language Indonesia
Publisher Media Sains Nasional
Publishing Year 2020
Publishing Place Bogor
Collation x+502 halaman, 14 cm x 21 cm
Abstract/Notes Artikel-artikel di buku ini merupakan bunga rampai tulisan tulisan yang pernah munculdi rubrik Teknplogi Pertahanan Majalah Sins Indonesia yang mengkaji perkembangan Iptek Kemaritiman dan Iptek Pertahanan di tanah air pada kurun waktu satu dekade terakhir. Dari hari ke hari kemandirian Alutsista Indonesia semakin tampak dan meyakinkan.

Sebagai negara besar Indonesia mutlak harus memiliki industri pertahanan yang andal. Dedikasi dan keuletan para insinyur dan ilmuwan Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi mengembangkan teknologi pertahanan di dalam negeri patut diacungi jempol.

Dari aspek teknologi pertahanan memang tampak tingkat kecanggihan peralatan utama sistem persenjataan (Alutsista) karya Anak Bangsa yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Lihatlah ribuan prajurit TNI berbaris menyandang senjata otomatis SS-1, SS-2, SS-3 dengan berbagai varianya, bahkan ada pula yang menyandang senapan runduk SPR dan senapan mesin SM serta pistol G. Kesemuanya itu adalah produksi PT Pindad Bandung. Kita sudah mandiri di bidang penyediaan senjata ringan yang canggih dan modern, beserta amunisinya.

Panser-panser Anoa buatan dalam negeri, beserta varianya diantaranya panser Anoa jenis ampfibi, juga telah memperkuat batalyon batalyon infanteri mekanis TNI AD. Bahkan telah pula memperkuat pasukan kontingen Garuda dalam misi misi pasukan penjaga perdamaian PBB di lima benua. Kemampuan rancang bangun Alutsista dalam negeri terus ditingkatkan hingga muncul panser berkanon 105 mm BADAK buatan dalam negeri, serta tank sedang KAPLAN berkanon 105 mm karya Indonesia-Turki.

Produk Alutsista matra laut muncul melalui kapal kapal induk mini jenis landing platform dock (LDP) karya PT Pal Surabaya hasil kerja sama alih teknologi Indonesia Korea, yang berlanjut dengan ekspor kapal kapal perang sejenis untuk angkatan laut Filipina. Sementara itu di bidang teknologi kapal selam kerja sama Indonesia Korea di awalai melalui reparasi kapal kapal selam Indonesia dan dilanjutkan dengan program bersama untuk membangun kapal selam. Dua kapal selam TNI AL pertama dibangu di galangan Daweoo-Korea sedang kapal selam ketiga dibangun di PT PAL Surabaya. Ini berarti pada tahun 2019 Indonesia menjadi segelintir negara di dunia yang mampu membuat kapal selam canggih, yang merupakan senjata pamungkas matra laut paling ampuh dan ditakuti, dikenal the silent killer, dengan teknologinya yang amat rumit.

Produk Alutsista matra udara muncul lewat pesawat-pesawat NC-212, NC-235, dan hasil pengembangan pesawat NC-235 yaitu pesawat CN-295 untuk jenis Helikopter muncul produk baru berupa heli serang Cougar yang merupakan hasil pengembangan helikopter Super Puma, yang dibangun di PT Dirgantara Indonesia.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous