Filsafat Barat : dari logika baru Rene Descartes hingga revolusi sains ala Thomas Kuhn

Collection Location perpustakaan akmil
Edition
Call Number 101 ZUB f
ISBN/ISSN 979-25-4441-0
Author(s) Zubaedi
Subject(s) Filsafat Barat
Classification 101
Series Title
GMD BUKU
Language Indonesia
Publisher Ar-Ruzz Media
Publishing Year 2020
Publishing Place Yogyakarta
Collation 216 halaman ; 21 cm
Abstract/Notes Sebagai ilmuwan yang banyak bergelut dengan ilmu-ilmu eksakta, Descartes merasa kecewa dan tidak puas dengan filsafat yang diterimanya. Dalam pandangannya, ada garis demarkasi antara filsafat Aristoteles dan orientasi ilmiah baru. Walaupun filsafat telah ditanamkan selama berabad-abad oleh para pendahulunya, namun tidak sesuatu pun yang ditemukan darinya, karena filsafat masih mengandung perselisihan dan keraguan. Untuk itu, Descartes berupaya mencari kepastian dengan meragukan semua yang ada, termasuk tradisi filsafat yang diterimanya. Hanya ada satu hal yang tidak dapat diragukan, yakni bahwa ia ragu-ragu akan segala sesuatu. “Aku ragu-ragu atau aku berpikir, maka aku ada (cogito ergo sum). Memang apa saja yang ia pikirkan dapat saja hanya khayalan, tetapi ia berpikir merupakan suatu kenyataan, bukan khayalan. Tidak peduli betapa keraguan menggerogoti semua yang ada, keraguan ini tidak dapat menelan habis eksistensi dari orang yang meragukan. Inilah kebenaran filsafat yang pertama (primum philosophicum) yang tidak dapat diragukan lagi oleh Descartes.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous