Biografi Imam Ahmad Kehidupan, Sikap,dan Pendapatnya

Collection Location perpustakaan akmil
Edition
Call Number 297.98 ABD b
ISBN/ISSN 9789790392892
Author(s) Abdul Aziz Asy-Syinawi
Subject(s) Biografi Tokoh Islam
Classification 297.98
Series Title
GMD BUKU
Language Indonesia
Publisher Aqwam
Publishing Year 2013
Publishing Place Solo
Collation 23cm;288hal
Abstract/Notes Buku ini bercerita tentang kehidupan Imam Ahmad yang berdarah-darah dan bercucuran keringat. Anda akan merasakan, betapa Imam Ahmad adalah sosok yang tangguh dan tegar menghadapi cobaan.
Ahmad bin Hanbal tumbuh sebagai sosok yang sangat antusias terhadap hadits-hadits Nabi SAW. Bidang inilah yang ditekuni oleh Imam Ahmad hingga beliau betul-betul ahli di bidang hadits. Sampai-sampai, Imam Syafi’i menjadikan beliau sebagai rujukan sekaligus barometer shahih dhaifnya sebuah hadits.
Imam Ahmad terkenal sebagai sosok yang tangguh; pantang menyerah menghadapi kesengsaraan hidup. Beliau menjalani hari-harinya dengan serba kekurangan, tapi semua itu tak pernah membuatnya kalah dengan keadaan. Saat berada di Baghdad, Imam Syafi’i melihat kondisi Ahmad bin Hanbal yang mengundang simpati. Imam Ahmad tidak mau makan kecuali hasil dari jerih payahnya sendiri, meski itu tidak cukup. Melihat hal itu, Imam Syafi’i menawari beliau jabatan qadhi pemerintahan untuk wilayah Yaman. Akan tetapi, Imam Ahmad menolak tawaran itu. Imam Syafi’i kembali menawarinya, tapi tetap menolak. Sampai-sampai Imam Ahmad berseru lantang “Jika guru kembali menawari, guru tidak akan pernah lagi melihat saya”.
Yatim sejak usia tiga tahun. Meski tanpa kehadiran seorang ayah di masa-masa ia tetap tumbuh dengan begitu mengagumkan. Sang ibunda merawatnya dengan baik. Ia menitipkan anaknya kepAda seorang ustadz untuk mengajarinya al-Qur’an. Tanda-tanda kecerdasannya terlihat sejak kecil, Ahmad kecil mampu menghafal al-Qur’an di usianya yang masih belia.
Kegigihan beliau dalam memegang kebenaran juga terlihat saat menghadapi siksaan dari tiga khilafah berturut-turut saat menolak untuk menyatakan bahwa al-Qur’an adalah makhluk. Beliau tetap tegar meski sekujur tubuh menjadi sarang cambukan.
Semoga Allah menjadikan bagi penulis, penerbit, pengedar dan pembaca buku ini mendapatkan keridhaan dan surga-Nya.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous