Pergulatan Demokrasi Liberal 1950 - 1959
Collection Location | perpustakaan akmil |
Edition | Cetakan Pertama, Desember 2019 |
Call Number | 320.5 LEI p |
ISBN/ISSN | 978-602-481-298-0 |
Author(s) | Redaksi KPG Leila S. Chudori Seno Joko Suyono Hermien Y. Kleden Idrus F. Shahab |
Subject(s) | Sejarah |
Classification | 320.5 |
Series Title | Sejarah Republik | GMD | BUKU |
Language | Indonesia |
Publisher | (KPG) Kepustakaan Populer Gramedia |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | xxvi + 184 hlm.: ilus.; 16 x 23 cm |
Abstract/Notes | ada 1950-an Indonesia bereksperimen menerapkan demokrasi parlementer-lazim disebut demokrasi liberal-guna membawa negara baru ini keluar dari berbagai masalah. Namun, perdebatan demi perdebatan tak kunjung padam dan tujuh kabinet berganti mengendalikan negeri. Kendati harus bahwa selama periode tersebut Mahkamah Agung punya gigi, jaksa dan hakim dan hak asasi manusia dihormati, rongrongan pun muncul. Pada 17 Oktober 1952, dua tank mengarahkan moncongnya ke Istana. Sukarno diminta segera membubarkan parlemen, namun dia menolak karena tak mau dianggap sebagai diktator. Pada akhirnya, 1959, demokrasi parlementer mengembuskan napas terakhirnya. Diangkat dari liputan khusus majalah berita mingguan Tempo, Agustus 2007, Pergulatan Demokrasi Liberal 1950-1959 mengupas hal-ihwal eksperimen Indonesia dalam berdemokrasi pada 1950-an. Buku ini merupakan edisi perdana seri Sejarah Republik" |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |